Selamat Datang

Salam.....! Terima kasih Sobat telah masuk ke link saya. Salam kenal dengan komentarnya

Kamis, 04 Februari 2010

MOTIVASI UNTUK TERUS BERKARYA

Ibrahim Al-Tahawi dalam kitab Al-Iqtisad Al-Islami menegaskan bahwa Al Quran menganggap kemalasan atau membuang-buang waktu, melakukan hal yang tidak produktif dan tidak bermanfaat sebagai bukti kurangnya keimanan seseorang.
Kemalasan adalah kebalikan dari kerja keras. Sedangkan kerja keras merupakan salah satu kunci dari hidup bahagia dan itu sebabnya mengapa kerja keras sangat dianjurkan dalam agama Islam (Qs.Al Ankabut 29:6)sebagai kunci sukses menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.(Qs.Al Ankabut 29:65).
Kerja keras dalam artian harfiah, yaitu bekerja sekeras mungkin, tentu saja tidak cukup. Kita melihat betapa banyak orang, seperti buruh dan kuli, yang bekerja sangat keras memeras keringat sepanjang hari tetapi mendapatkan hasil yang sangat sedikit dan tidak mengalami perubahan ekonomi secara signifikan. Kerja keras harus dibarengi dengan ilmu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dan karena itulah Allah sangat menekankan kemuliaan ilmu dan betapa pentingnya posisi ahli ilmu (QS Ali Imron 3:18; Al Mujadalah 58:11; Az Zumr 39:9).
Al Quran sendiri menyebut kata “amal” atau perbuatan dalam 360 ayat. Dan kata “fi’il” (maknanya kurang lebih sama) disebut dalam 109 ayat yang menunjukkan betapa pentingnya kerja keras. Tentu saja yang dimaksud dengan kerja keras bagi seorang pelajar adalah belajar rajin dan maksimal untuk menjadi yang terbaik. Untuk seorang pegawai baik itu PNS ataupun swasta komitmen dalam pekerjaan merupakan kunci keberhasilan kearah professional pada bidangnya.
Pada dasarnya, umat Islam adalah umat yang paling rajin bekerja keras di banding penganut agama lain dengan syarat asal kita mengikuti betul perintah Al Quran untuk selalu bekerja tanpa mengenal libur kendati itu hari Jumat (QS Al Jum’ah 62:10). Seorang muslim hanya disuruh berhenti bekerja pada saat ada panggilan adzan dikumandangkan (QS Al Jum’ah 62:9).
Suatu konsekuensi yang seharusnya dari keberadaan situasi bekerja tanpa henti ditambah dengan keilmuan yang mumpuni dari suatu pekerjaan yang dilakukan; umat Islamlah yang sepatutnya menjadi umat paling berhasil di dunia dari segi materi dan paling pandai dari segi ilmu.
Kenyataan yang ada, umat pengikut Nasrani bekerja dalam seminggu hanya enam hari saja karena hari Minggunya disepakati libur,begitu juga umat Yahudi yang hanya bekerja enam hari karena Sabtu dipakai untuk istirahat. Seharusnyalah umat Islam menjadi umat terkaya karena tidak satu haripun ada waktu libur dalam satu minggu.
Yang ada justru sebaliknya. Dimana umat agama lain, Nasrani dan Yahudi mengambil berlibur pada hari Sabtu dan Minggu dan bekerjanya hanya enam hari saja dalam seminggu, sedangkan umat Islam justru kebanyakan liburnya dari pada kerja.Kenyataan dengan keberadaan umat Islam yang berjumlah 1 milyar lebih di seluruh dunia menjadi umat termiskin di banding umat agama lain. Sedangkan umat Yahudi yang jumlahnya sekitar 15 juta di seluruh dunia menjadi umat terkaya, alasannya memang karena mereka rajin dalam bekerja.
Apabila seorang muslim mengikuti anjuran sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam tentu akan menjadi sosok pribadi yang terbaik, dan umat Islam sendiri akan menjadi umat terbaik (Qs Ali Imron 3:110).Terbaik tentu saja tidak hanya di akhirat,akan tetapi juga di dunia(Qs Al Baqarah 2:201)
Kesuksesan di dunia bisa dilihat apabila; berkepribadian akhlaqul karimah, keberhasilan secara materi, bermanfaat bagi orang banyak. Gambaran kesuksesan di akhirat hanya Allah lah yang Maha tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar